Prinsip-Prinsip Seni Administrasi Pembelajaran Inkuiri
1. Berorientasi Pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari taktik pembelajaran inkuiri ialah pengembangan kemampuan berpikir para penerima didik. Dengan demikian, taktik pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil berguru juga berorientasi pada proses pembelajaran. Karena itu, kriteria keberhasilan dari acara berguru mengajar dengan memakai taktik pembelajaran inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana penerima didik sanggup memahamiinti dari bahan pembelajaran, akan tetapi sejauh mana penerima didikberproses mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan oleh penerima didik melalui proses berpikir ialah sesuatu yang sanggup ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh lantaran itu setiap pendapat yang harus dikembangkan ialah pendapat yang sanggup ditemukan.
2. Prinsip Interaksi
Kegiatan berguru mengajar intinya ialah proses berinteraksi, baik interaksi antara penerima didik maupun interaksi penerima didik dengan pendidik, bahkan interaksi antara penerima didik dengan lingkungan sekitar. Kegiatan Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan pendidik bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi dalam acara berguru mengajar itu sendiri. Pendidik perlu mengarahkan (directing) semoga penerima didik bisa berbagi kemampuan berpikirnya melalui interaksi antar penerima didik. Kemampuan pendidik untuk mengatur komunikasi para penerima didik dalam proses pembelajaran memang bukan pekerjaan yang mudah. Sering pendidik terjebak oleh kondisi yang tidak sempurna mengenai acara interaksi itu sendiri. Misalnya, interaksi hanya berlangsung antarpeserta didik yang memiliki kemampuan berbicara saja walaupun pada kenyataannya pemahaman penerima didik perihal substansi permasalahan yang dibicarakan sangat kurang; atau pendidik justru mengabaikanfungsi sebagai pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya
Peran pendidik yang harus dilakukan dalam memakai taktik pembelajaran inkuiri ialah pendidik sebagai penanya. Sebab, kemampuan penerima didik untuk menjawab setiap pertanyaan intinya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Oleh lantaran itu, kemampuan pendidik untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jenis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap pendidik, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatianpeserta didik, bertanya untuk mencari tahu, bertanya untuk berbagi kemampuanpeserta didik, atau bertanya untuk menguji kemampuan para penerima didiknya.
4. Prinsip Belajar Untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah bahan yang diajarkan dalam proses pembelajaran, akan tetapi berguru ialah proses berpikir (learning how to think), yaitukegiatan berbagi kemampuan seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak limbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berpikir ialah pemanfaatan dan penggunaan otak secara optimal. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, contohnya dengan memaksa penerima didik untuk berpikir logis dan rasional, akan menciptakan penerima didik dalam posisi “kering dan hampa”. Oleh lantaran itu, berguru berpikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan, contohnya dengan memasukan hal-hal yang sanggup mempengaruhi emosi, yaitu serpihan dari estetika melalui proses acara berguru mengajar yang menyenangkan dan menggairahkan bagi para penerima didik.
5. Prinsip Keterbukaan
Belajar ialah suatu proses mencoba beberapa kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi saat proses pembelajaran. Oleh lantaran itu, penerima didik perlu diberikan keleluasaan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan nalar dan nalar para penerima didik. Pembelajaran yang bermakna ialah proses pembelajaran yang menyuguhkan banyak sekali kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas pendidik ialah menyediakan ruang untuk memperlihatkan kesempatan kepada penerima didik berbagi hipotesis dan secara terbuka menerangkan kebenaran hipotesis yang diajukannya.