Download Skripsi Ilmu Komunikasi “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Palembang”
Download Skripsi Online - Pada postingan kali ini saya akan membagikan sebuah file skripsi lengkap untuk jurusan ilmu komunikasi. Contoh skripsi ini hanya diperuntukan bagi mahasiswa semester selesai yang sedang menyusun kiprah akhirnya.
Dan pola skripsi ilmu komunikasi “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang” ini hanya sebagai rujukan atau acuan saja, tidak dijadikan sebagai karya eksklusif rekan – rekan mahasiswa.
Berikut dibawah ini saya sajikan latar belakang penelitian pada skripsi yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang” untuk file skripsinya bisa anda download disini, atau pada selesai postingan dibawah ini.
LATAR BELAKANG MASALAH
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar eksklusif insan terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya insan sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.
Organisasi yaitu sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya terperinci terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi yaitu salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun yaitu proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat kiprahnya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamik sanggup menjadikan banyak sekali dilema yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik
Komunikasi memelihara motivasi dengan memperlihatkan klarifikasi kepada para pegawai ihwal apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang sanggup dilakukan untuk meningkatkan kinerja kalau sedang berada di bawah standar.
Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari banyak sekali sisi. Sisi pertama yaitu komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga yaitu antara pegawai kepada atasan. Masing-masing komunikasi tersebut memiliki polanya masing-masing.
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diharapkan adanya kolaborasi yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik impian pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara banyak sekali subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran gosip yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang digunakan sebagai dasar pembiasaan di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara perkantoran dengan kawan kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.
Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi yang baik akan bisa memperoleh dan menyebarkan kiprah yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang jelek jawaban tidak terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang adikara atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, sanggup berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.
Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya insan secara keseluruhan dan memperlihatkan feed back yang sempurna terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang merupakan salah satu organisasi formal di lingkungan aparatur pemerintah yang memperlihatkan bantuan yang cukup besar dalam pembangunan khususnya kota Palembang. Program-program kerja yang dirancang bertujuan untuk menmpromosikan dan melindungi bidang kepariwisataan yang merupakan aset negara yang sangat penting sehingga sangat diharapkan kinerja yang optimal yang sanggup diwujudkan melalui peranan komunikasi yang efektif agar sanggup memenuhi kiprah dan fungsinya sebagai pegawanegeri pemerintah yang mengabdikan dirinya pada bangsa dan negara ini.
Melihat efek yang sangat penting antara proses komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar pegawai dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil judul “Pengaruh Komunikasi Interpersonal Antar Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Palembang.”